Metro, 27 Mei 2025 – Program Vokasi Universitas Muhammadiyah (UM) Metro kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja dengan menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penyelarasan Kurikulum Program Vokasi UM Metro dengan Kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri, Dunia Kerja (DUDIKA) serta Sinergi dengan SMA/SMK se- Provinsi Lampung” pada Selasa, 27 Mei 2025.
Acara ini diadakan di Aula Gedung AR. Fachrudin UM Metro dan dihadiri oleh lebih dari 60 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Rektor I (Dr. Rahmad Bustanul Anwar, M.Pd), Wakil Rektor III (Dr. Ir. Eva Rolia, M.T.), Direktur Program Vokasi, Wakil Direktur Program Vokasi, perwakilan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDIKA), kepala sekolah dan guru dari SMA/SMK se-Lampung, hingga dosen serta pimpinan program studi vokasi di lingkungan UM Metro. FGD ini bertujuan untuk menjembatani kebutuhan industri dan dunia kerja dengan kesiapan lulusan program vokasi, melalui penyusunan kurikulum yang relevan, adaptif, dan berbasis kompetensi.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor I UM Metro, Dr. Rahmad Bustanul Anwar, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pentingnya penyelarasan antara institusi pendidikan, dunia usaha dan dunia industri (DUDIKA), serta sekolah menengah atas dan kejuruan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. Sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan agar lulusan yang dihasilkan mampu menjawab tantangan dan peluang di era industri sekarang.
Salah satu figur sentral dalam kegiatan ini adalah Direktur Program Vokasi UM Metro, Sri Retnaning Rahayu, S.E., M.M., yang menjadi penggagas utama dalam penyelenggaraan FGD ini bersama dengan Wakil Direktur Program Vokasi UM Metro yaitu Khoeroni, S.Sos., M.Pd. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa kurikulum vokasi tidak bisa disusun secara sepihak oleh perguruan tinggi, melainkan harus menjadi hasil kolaborasi antara institusi pendidikan, DUDIKA, serta sekolah mitra. Menurutnya, tantangan yang dihadapi lulusan vokasi saat ini semakin kompleks, sehingga diperlukan pembaruan kurikulum secara menyeluruh dan adaptif.
Dalam sesi diskusi, para peserta secara aktif menyampaikan pandangan, masukan, serta tantangan yang mereka hadapi dalam membekali mahasiswa dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Salah satu isu utama yang mengemuka adalah kesenjangan antara materi pembelajaran di kampus dengan kebutuhan riil di lapangan. Banyak pihak industri menekankan pentingnya integrasi pelatihan praktis, penguasaan teknologi terkini, serta kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif dalam kurikulum vokasi.
Salah satu output dari kegiatan ini adalah rencana pembentukan forum sinergi berkelanjutan antara UM Metro, DUDIKA, dan SMA/MA/SMK di Lampung untuk evaluasi kurikulum secara berkala serta pengembangan program magang yang terstruktur dan berkelanjutan.
Kegiatan FGD ini menandai langkah progresif UM Metro dalam memperkuat posisi program vokasinya sebagai penghasil lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga tangguh dalam dunia kerja nyata.