Metro, 22 Agustus 2025 – Program Vokasi Universitas Muhammadiyah Metro menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis SKKNI sesuai Level KKNI pada Jumat, 22 Agustus 2025, bertempat di ruang rapat Kantor Vokasi UM Metro. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menyusun kurikulum vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan standar kompetensi nasional.
Pelatihan ini diikuti oleh Direktur Program Vokasi, para Ketua Program Studi, dosen, dan tenaga kependidikan. Sebagai narasumber, hadir Lukito Dwi Yuono dan Aang Khonaifi dari unit Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), yang berpengalaman dalam bidang pengembangan kurikulum berbasis kompetensi serta sertifikasi profesi.
Direktur Program Vokasi UM Metro menyampaikan bahwa kurikulum berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan hal penting agar lulusan vokasi memiliki kompetensi terukur dan diakui secara nasional. “Kurikulum berbasis SKKNI dan sesuai KKNI adalah fondasi utama untuk mencetak lulusan vokasi yang siap kerja, berdaya saing, dan diakui keahliannya melalui sertifikasi profesi,” tegasnya.
Materi yang disampaikan narasumber meliputi konsep dasar SKKNI dan KKNI, pemetaan capaian pembelajaran lulusan (CPL), teknik penyusunan struktur kurikulum, serta praktik penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis kompetensi. Lukito Dwi Yuono menekankan pentingnya kesesuaian kurikulum dengan standar kompetensi yang berlaku di dunia industri.
Kegiatan diakhiri dengan penegasan komitmen dari seluruh peserta untuk segera mengimplementasikan kurikulum berbasis SKKNI sesuai KKNI pada Tahun Akademik 2025/2026. Dengan adanya pelatihan ini, Program Vokasi UM Metro optimis dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, tetapi juga memiliki pengakuan profesi melalui sertifikasi resmi yang berlaku di tingkat nasional maupun internasional.